Berita TerbaruDaerahNasionalPeristiwaRagamRedaksiUncategorized

Kades, Zaini : Jalan Desa Terletak di Penghubung Antara Dusun…..

SUKARAME BARU, AEK KANOPAN (www.badainews.com) – Pembahasan mengenai jalan desa di Desa Sukarame Baru, Kecamatan Kualu Hulu, Aek Kanopan, Kabupaten Labuhan Batu Utara (Labura), memang tidak ada habis-habisnya. Sebab, sudah bertahun-tahun lamanya masyarakat di Desa Sukarame Baru, merindukan jalan desa yang bagus, tak kunjung diperbaiki juga.

Tidak hanya itu, pergantian Kepala Desa (Kades), setiap lima tahun, jalan desa tak tergantikan menjadi jalan mulus. Justru, jalan desa tambah parah apalagi disaat hujan turun. Masyarakat setiap pergantian Kades selalu mengharapkan agar jalan desa secepatnya diperbaiki, namun, itu hanya isapan jempol belaka saja.

Sebab, setiap pergantian Kades, jalan desa tak kunjung diperbaiki dan masyarakat mau tidak mau harus melalui jalan desa yang rusak setiap harinya. Hal tersebut disampaikan Buyung, salah seorang warga sekitar, yang kesal dengan jalan desa yang tidak kunjung diperbaiki.

“Kalau lah ini jalan Kabupaten, terus mana jalan desanya. Saya heran juga, kok bisa-bisanya disebut ini jalan desa sementara ini jalan yang menghubungkan satu dusun dengan dusun yang lain dan disini juga Kantor Desa nya,” kata Buyung.

Lanjut, jelas Buyung, ia heran kenapa setiap pergantian Kades selalu disampaikan bahwa ini jalan kabupaten dan semua tanggung jawab Pemkab.

“Lalu mana jalan desanya ??? Kalau ini tidak jalan desa dan ini disebut jalan kabupaten, emangnya ini Kabupaten ??? Kan ini jalan desa,” ujar Buyung dengan sedikit kesal.

Hal senada juga disampaikan seorang pria berbadan tinggi dan memakai baju warna hitam. “Tidak tahu mau sampai kapan ini jalan desa diperbaiki. Saya sendiri sejak lahir disini dan sampai detik ini tidak pernah merasakan yang namanya jalan desa yang bagus,” bebernya sambil membuka baju.

Sambung pria berusia 46 tahun ini, masyarakat sudah jenuh dan bosan dengan jalan desa yang seperti ini terus menerus. “Sementara Kantor Desa nya disini, kok bisa-bisanya jalan menuju ke kantor desa jelek dan kok bisa-bisanya pula disebut jalan kabupaten,” ucap pria anak dua tersebut sambil tertawa.

Sementara itu, Kades Sukarame Baru, Zaini, mengatakan, bahwa itu memang jalan kabupaten via WhatsApp (WA). “Jalan desa kita yang di terletak di penghubung antara dsn. Tapian Nauli menuju ke dsn. Aek Nabara tepatnya sebelah PT. GRAHADURA,” jawab Zaini singkat via WA.

Disinggung mengenai Kantor Desa Sukarame Baru di Dusun Simpang Derek masuk dalam jalan desa, dan yang menghubungkan satu dusun ke dusun lain apakah bukan jalan desa Zaini, enggan berikan komentar.

Berita sebelumnya, pemandangan di Desa Sukarame Baru, Kecamatan Kualu Hulu, Kabupaten Labuhan Batu Utara (Labura) tetap tidak berubah. Gubernur Sumut ganti, Bupati Labura ganti, Camat ganti dan begitu juga dengan Kepala Desa (Kades) di Sukarame Baru, juga ganti. Lalu bagaimana dengan akses jalan di Desa Sukarame Baru, kapan akan berubah ???….

Amatan awak media ini, jalanan di Desa Sukarame Baru, Selasa (10/01/2023), walaupun sudah mempunyai Kades baru, tetap saja akses jalan menuju desa-desa di Desa Sukarame Baru tidak berubah. Jalan di Desa Sukarame Baru tetap saja dengan jalan yang berlubang dan jauh dari kata layak.

Masyarakat sekitar sangat mengeluhkan kondisi jalan yang sering dilalui tersebut jauh dari kata layak. Tak hanya itu, tak jarang juga masyarakat harus mencari jalan yang sedikit bagus untuk menghindari lubang-lubang yang ada dijalanan desa tersebut.

“Ganti kepala desa, tetap saja jalanan di Desa Sukarame Baru ini tak ada bagus-bagusnya. Pada saat berkampanye, janjinya akan memperbaiki jalanan di desa ini tapi tidak ada juga diperbaiki,” kata Ana, salah seorang warga sekitar.

Dijelaskan Ana, ia sangat mengesalkan sikap kades yang selalu cuek dengan permasalahan tersebut. “Seharusnya kades kan peduli karena itu jalan menuju ke kantor desa,” ujar Ana.

Masyarakat sekitar yang memperbaiki jalanan di Desa Sukarame Baru, Kecamatan Kualu Hulu, Aek Kanopan, Kabupaten Labuhan Batu Utara (Labura) dengan dana sendiri di Dusun Surya Sakti. (Jhonson Siahaan/www.badainews.com)
Masyarakat sekitar yang memperbaiki jalanan di Desa Sukarame Baru, Kecamatan Kualu Hulu, Aek Kanopan, Kabupaten Labuhan Batu Utara (Labura) dengan dana sendiri di Dusun Surya Sakti. (Jhonson Siahaan/www.badainews.com)

Hal senada juga disampaikan Buyung, warga sekitar yang kesal dengan jalanan tersebut. Buyung menuturkan, seharusnya Kades harus jeli dengan keluhan masyarakat yang ada di Desa Sukarame Baru sekitarnya.

“Kok bisa-bisanya jalan desa jelek dan jauh dari kata layak seperti ini padahal ini jalan menuju ke kantor desa. Kades harus merealisasikan janjinya untuk memperbaiki jalanan tersebut,” bebernya.

Sebelumnya, begitu selesai pemilihan kepala desa, jalanan yang berlubang di Desa Sukarame Baru terlihat diratakan dengan alat berat. Informasi yang diperoleh, jalanan tersebut diratakan dengan alat berat dengan alat dengan tujuan agar jalanan di Desa Sukarame Baru menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya.

Ternyata, itu semua hanya isapan jempol belaka sebab jalanan itu hanya ditata sedemikian rupa mencari simpatik dari masyarakat agar terlihat bahwa jalanan akan diperbaiki. Namun, setelah ditunggu beberapa lama, ternyata jalanan yang ada di Desa Sukarame Baru, tak kunjung diperbaiki.

Parahnya lagi, jalanan di Desa Sukarame Baru kini kembali ke jalanan seperti awal dimana jalanan berlubang. Tak hanya itu, saat hujan tiba, jalanan yang ada di Desa Sukarame Baru yang berlubang digenangi air dan saat kemarau tiba, jalanan kembali dipenuhi dengan debu.

Sebelumnya, Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi, pada saat membuka pelatihan Peningkatan Kapasitas SDM Kepala Desa dan Aparatur Desa Kabupaten Batubara di Hotel Le Polonia Medan, Rabu (28/12/2022) lalu, meminta, agar para kepala desa memprioritaskan pembangunan infrastruktur. “Hal ini dikarenakan infrastruktur berperan penting dalam aksesibilitas mendorong perkembangan desa,” kata Edy Rahmayadi.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) terdapat 6.132 desa/kelurahan di Sumut dan hingga Februari 2022, masih ada 678 desa yang berstatus desa sangat tertinggal. Karena itu, jelas Edy Rahmayadi, infrastruktur menjadi prioritas untuk meningkatkan perkembangan desa.

“Infrastruktur merupakan roda penggerak pertumbuhan ekonomi. Kalau tidak ada infrastruktur yang cukup, daerah itu bakal sulit berkembang, hubungannya dengan daerah lain terhambat,” beber Edy Rahmayadi.

Walau begitu, terang Edy Rahmayadi, pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur desa harus sesuai kemampuan teknis dan sumber daya yang ada. Edy meminta agar kepala dan perangkat desa memaksimalkan anggaran yang ada.

“Bekerja untuk masyarakat yang pertama kita perbaiki adalah akhlak, baru kemudian kita kerja. Masyarakat ini tanggung jawab kita, Anda punya warga di lingkup desa, saya di lingkup provinsi, jadi sejahterakan mereka lewat dana yang bapak/ibu terima,” ujar Edy Rahmayadi.

Sementara itu, Kadis Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Sumut, Hendra Dermawan, meminta kepala desa dan aparatnya memanfaatkan sebesar-besarnya pelatihan tersebut. “Dengan demikian, pembangunan desa bisa berjalan sesuai harapan,” terangnya.

Turut hadir sebagai narasumber pada pelatihan ini adalah perwakilan dari Kementerian PUPR, T Reinhart PS. Tak hanya itu, juga turut hadir Inspektur Daerah Sumut, Lasro Marbun ; Kepala Biro Perekonomian Naslindo Sirait dan OPD terkait lainnya.

Namun, pernyataan Gubsu, Edy Rahmayadi tersebut berbanding terbalik dengan pernyataan Kades Sukarame Baru, Zaini. Saat disinggung mengenai jalanan di Desa Sukarame Baru yang jauh dari kata layak, Kades Sukarame Baru, Zaini, via WhatsApp (WA) mengatakan, bahwa hal tersebut bukan tanggung jawab dari Desa Sukarame Baru melainkan tanggung jawab dari kabupaten.

“Ijin Pak mengenai jalan itu kan jalan kabupaten, jadi tidak bisa untuk Dana Desa ke jalan itu pak,” jawab Zaini singkat via WA.

Disinggung mengenai mana saja yang termasuk dalam jalan desa dan tanggung jawab Desa Sukarame Baru, Zaini, tak berikan jawaban. (Jhonson Siahaan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *