Bareskrim Polri Segera Selidiki Dugaan Kasus Kebocoran Data 279 Juta WNI, Dirut BPJS Kesehatan Akan Dipanggil
Jakarta – Kabareskrim Polri, Komjen. Pol. Drs. Agus Andrianto, SH MH akan segera selidiki terkait masalah kasus kebocoran data milik Dirut BPJS Kesehatan, akan segera diselidiki oleh Bareskrim Polri. Diduga soal masalah kasus kebocoran data 279 juta WNI milik Dirut BPJS Kesehatan, Data yang berjumlah sebanyak 279 juta warga negara Indonesia (WNI) yang dijual secara online di forum hacker Raid Forum yang diselidiki Bareskrim Polri. Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti akan dipanggil Bareskrim Polri untuk dimintai keterangan, lebih lanjut.
“Kabareskrim Polri Komjen Pol. Drs. Agus Andrianto SH MH menyatakan Ali Ghufron akan dipanggil pada Senin (24/5/2021) mendatang.
“Dirut BPJS Kesehatan akan dipanggil untuk klarifikasi,” kata Komjen Agus, Jumat (21/5/2021).
Komjen. Pol. Drs. Agus Andrianto, SH MH menyatakan, Bareskrim Polri serius menangani kasus yang menjadi atensi publik ini. “Dia juga telah membentuk sebuah tim agar melakukan pengungkapan kasus ini supaya cepat tuntas.”
“Sejak dari awal isu yang bergulir, saya sudah perintahkan Dirtipidsiber Brigjen. Pol. Slamet Uliandi untuk melakukan lidik hal tersebut,” ucapnya.
Dihubungi di tempat terpisah, Brigjen. Slamet Uliandi juga membenarkan bahwa Dirut BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti akan dipanggil pada Senin mendatang.
“Pemanggilan ini sebagai langkah tahap awal,” ujar sosok yang akrab disapa Ulin ini.
Kepala Posko Presisi ini menyatakan, dalam pemanggilan nanti, pihaknya akan mengklarifikasi sejumlah hal termasuk di antaranya siapa yang mengoperasikan data di BPJS Kesehatan. Digital forensik juga akan dilakukan.
Data sebelumnya berjumlah sebanyak 279 juta penduduk Indonesia diklaim telah bocor dan dijual secara online. Informasi pribadi dalam data bocor itu meliputi NIK (nomor induk kependudukan), nama, alamat, nomor telepon, bahkan kabarnya juga jumlah gaji.
Data bocor ini dijual dan disebut sebagai informasi pribadi lengkap. Disertakan pula sejuta sampel data untuk pengecekan. Kejadian ini bikin gempar dunia maya sejak kemarin, 20/05/2021.
(W Badai)