Berita TerbaruNasionalPeristiwaPolitikRagamRedaksi

Efek Lomba Dasawisma Nagari Sungaipua

Agam- Lomba dasawisma yang dilaksanakan beberapa saat yang lalu atas kebijakan dari pj Walinagari Sungaipuar Kecamatan Palembayan Bapak Sabirun, S.AP.

Lomba yang dibuka secara resmi oleh pj Walinagari Sungaipuar tersebut menghadirkan dewan juri yang merupakan pengurus PKK dari kecamatan sesuai dengan Pokja yang ada.

Sebelum melakukan peninjauan kebun pekarangan, masing-masing dasawisma mengekspos kegiatan yang dilakukan selama setahun terakhir. Penyampaian Ekspos yang dibatasi waktu enam menit, berhasil membuat peserta merasa benar-benar merasa seperti mengikuti lomba sebagaimana lomba tingkat kabupaten dan provinsi.

Beberapa orang peserta bahkan mengaku deg-degkan dan gugup. Mereka mengaku, meskipun sudah pernah mengikuti lomba yang serupa sebelumnya, namun kriteria lomba serta tata-tertip lomba kali ini terasa berbeda. Hal ini karena juri menggunakan kriteria khusus disamping kriteria yang biasa dilombakan.

Peninjauan lapangan yang dihadiri oleh ibu ketua PKK kecamatan, nyonya Sabirun, S. AP berharap, adanya kesinambungan kegiatan di taman dasawisma. Dengan mengoptimalkan lahan terlantar di pekarangan rumah menjadi taman dasawisma, diharapkan bisa mendatangkan nilai manfaat dan meningkatkan pendapatan anggota dasawisma yang bersangkutan.

Bukan hanya sekedar penilaian terhadap taman dasawisma, dewan juri juga memberikan masukan sesuai dengan pokjanya masing-masing.

Salah satu juri dari Pokja 3, memberikan masukan agar masing-masing dasawisma minimal memiliki kebun sayur dan kandang ayam atau itik untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.

Hal ini mengingatkan beberapa orang peserta yang pernah mendapatkan bantuan bibit sayur-sayuran dari mantan Bupati Agam Bapak Indra Catri melalui Penyuluh Pertanian Nagari Sungaipuar Ibu Yusmaili, SST.

Kedepan, anggota dasawisma ini berharap semoga mereka kembali bisa mendapatkan bibit sayuran untuk dibudidayakan ditaman dasawisma.

Di akhir kegiatan, dewan juri dari Pokja 3 menyarankan agar kelompok dasawisma yang ada di kenagarian Sungaipuar berkenan mengganti pagar bambu taman dengan pagar hidup yang bisa dimanfaatkan, seperti tanaman kecibeling, sungut kucing atau tanaman katu. (MC.Badai)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *